Sabtu, 23 Maret 2013

Kedatangan Sayyidina Imam Mahdi as Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar Rabbani Mursyid Tariqah Naqshbandi Haqqani The Approaching to Armagedoon ( Kiamat Mendekat )


Bismillah hirRohmanniRohim

Al-Mahdî alaihi salam

Pada zaman sekarang, banyak orang yang tidak percaya
dengan kedatangan Sayyidina al-Mahdî al-Muntazhar
(Juru Selamat yang Dinanti) di akhir zaman.
Bagaimanapun, Nabi saw telah memprediksi kemunculan
Sayyidina al-Mahdî, alayhi salam, dan menekankan
kepastian kedatangannya kepada para sahabat. Karena
ketidaktahuan mereka, sementara orang menegaskan bahwa
al-Mahdî adalah konsep kaum Syiah, dan bukan bagian
dari konsep keyakinan tradisional Suni ( Ahlus Sunnah
wal Jamaah )

Padahal, kedatangan al-Mahdî merupakan doktrin mapan
dalam tradisi Sunni dan Syiah, juga sebetulnya semua
manusia. Menurut teks-teks keagamaan yang ada, ia
adalah pemimpin masa depan bagi orang-orang beriman
dan orang-orang baik di seluruh bangsa di dunia.
Kedatangan al-Mahdî ditegaskan oleh banyak hadis
sahih. Jadi, kaum muslim tak perlu ragu apakah
al-Mahdî akan turun atau tidak, tetapi hendaklah
menanti dan bersiap-siap menyongsong kedatangannya.

Karena tidak memiliki pendidikan agama yang memadai,
banyak orang Islam dewasa ini yang tidak tahu banyak
atau tidak tahu sama sekali tentang Imam al-Mahdî as.
Ia orang yang memiliki kekuatan sangat besar, yang
muncul menjelang Hari Kiamat. Nabi Muhammad salallahu
alayhi wasalam berkata tentang Sayidina Mahdî alayhi
salam," Kalau umur dunia ini hanya tinggal satu hari,
Allah akan memperpanjangnya hingga orang itu datang.
Ia berasal dari keluargaku, namanya seperti namaku
(Muhammad), dan nama ayahnya juga seperti nama ayahku
(‘Abd Allâh). Ia akan memenuhi dunia dengan kesetaraan
dan keadilan, yang sebelumnya dipenuhi dengan
ketidakadilan dan penindasan.”

Hadis sangat sahih sehingga Ibn Taymiyyah dan
al-Albânî sekalipun menerimanya. Nabi saw. bersabda
bahwa seandainya umur dunia tinggal sehari, Allah akan
memperpanjang nya untuk menunggu kedatangan Sayyidina
al-Mahdî. Imam Mahdî as datang untuk membasmi
kejahatan dan menebar kedamaian di seluruh dunia.
Orang-orang Islam dan Kristen akan mengetahui hal itu
dan bersiap-siap menyambut kembalinya Nabi Îsâ alayhi
salam ( Jesus Christ as), tetapi banyak orang Islam
yang tidak menyangka bahwa kedatangannya sudah dekat.
Orang-orang Yahudi sedang menantikan Juru Selamat,
orang-orang Kristen sedang menantikan Nabi ‘Îsâ as (
Jesus Christ ), sementara orang-orang Islam sedang
menantikan Imam Mahdî as dan Nabi ‘Îsâ as.

Semua agama menggambarkan mereka sebagai manusia
penyelamat dunia. Allah berfirman: Dan katakanlah,
“Yang benar telah datang dan yang batil telah lenyap.”
Sesungguhnya yang batil itu adalah sesuatu yang pasti
lenyap. (Q 17:81). Mereka tidak akan menggunakan
senapan atau senjata, tetapi akan melancarkan gerakan
spiritual dan semua orang beriman akan mengikuti
mereka. Pada masa itu, orang-orang kafir akan
bersekutu dengan Dajal (Anti Christ) dan membentuk
pasukan setan. Sayyidina Al-Mahdî adalah seorang
khalifah bagi semua orang Islam.

Dewasa ini, banyak orang yang menyerukan pembentukan
kekhalifahan; Nabi Muhammad salallahu alayhi wasalam.
juga memperingatkan bahwa sebelum kedatangan al-Mahdî,
akan muncul 40 Nabi/ Khalifah palsu. Secara teoretis,
setiap orang yang menyerukan kekhalifahan memang
benar. Tetapi, kebanyakan tidak memahami makna
sebenarnya dari “kekhalifahan” dan memandangnya
sebagai gerakan politik atau “modernisasi” Islam.

Kekhalifahan tidak lain adalah bagi Sayyidina Imam
al-Mahdî as, yang merupakan salah satu keturunan Nabi
Muhammad salallahu alayhi wasalam dan mendapat
dukungan Allah swt. Ummu Salamah ra meriwayatkan bahwa
Nabi saw. bersabda: Al-Mahdî berasal dari keluargaku,
dari keturunan Fâthimah. ‘Alî ibn Abî Thâlib
meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Al-Mahdî
berasal dari ahlul bait. Allah akan mempersiapkannya
dalam satu malam. Ia akan datang dengan tiba-tiba pada
akhir zaman.

‘Abd Allâh ibn Mas‘ûd ra diriwayatkan pernah berkata,
“Suatu hari kami sedang bersama Rasulullah salallahu
alayhi wasalam, ketika beberapa pemuda dari Bani
Hasyim menghampiri beliau. Ketika beliau melihat
mereka, matanya basah dengan air mata, dan warna
matanya berubah. Aku katakan, ‘Kami terus menyaksikan
di wajahmu sesuatu yang tidak engkau sukai.’ Beliau
berkata, ‘Sesungguhnya kami adalah ahlul bait, dan
Allah telah memilihkan bagi kami kehidupan akhirat.
Keluargaku akan tertimpa musibah besar, pengusiran dan
penyerangan, setelah kepergianku (wafatnya Nabi
Muhammad salallahu alayhi wasalam ). Hingga datang
sekelompok orang dari arah timur dengan membawa
bendera hitam. Mereka menuntut keadilan, tetapi tidak
ada yang menanggapinya. Kemudian mereka berperang dan
mereka akan menang.

Lalu tuntutan mereka dipenuhi. Tetapi, mereka tidak
mau menerimanya hingga hak itu diserahkan kepada
seorang laki-laki dari kalangan keluargaku yang akan
memenuhi dunia dengan keadilan, yang sebelumnya penuh
dengan kebatilan. Barang siapa hidup dalam situasi
seperti itu, maka hendaklah ia menemuinya meskipun
harus merangkak di dataran yang berselimut salju,
karena dialah al-Mahdî.”

Dalam hadis yang luar biasa ini, Nabi saw.
memprediksikan apa yang akan menimpa keluarga dan
keturunannya. Beliau dengan akurat meramalkan bahwa
ahlulbait akan menghadapi cobaan yang sangat hebat:
mereka akan dibantai, menghadapi kesulitan besar, dan
dikucilkan. Beliau memprediksi bahwa keluarganya akan
menjadi pelarian, bersembunyi karena orang-orang
hendak membunuh mereka. “Hingga dari arah timur,” dan
Nabi saw. menunjuk arah timur, “datang sekelompok
orang dengan membawa bendera hitam. Mereka akan
menuntut tindakan baik dan keadilan. Mereka tidak akan
ditanggapi.

Kemudian mereka berperang dan menang. Akhirnya
tuntutan mereka dipenuhi, namun saat itu mereka tidak
mau menerimanya.” Hadis lainnya mengisyaratkan bahwa
bendera hitam yang datang dari arah Khurasan menandai
kemunculan al-Mahdî. Khurasan saat ini berada di
wilayah Iran, dan beberapa ulama mengatakan bahwa
hadis ini mengandung arti bahwa ketika bendera hitam
itu muncul dari Asia Tengah, yaitu arah Khurasan,
al-Mahdî akan tak lama lagi muncul. Tsawbân
meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Jika kalian
bertemu dengannya, pergilah dan bergabunglah
dengannya, meskipun jika kalian harus merangkak di
atas salju, karena ia khalifah Allah, al-Mahdî alayhi
salam.

Hadis ini menunjukkan bahwa pengetahuan Nabi Muhammad
salallahu alayhi wasalam menjangkau hingga negeri
bercuaca dingin, negeri yang bersalju, yang tak
dikenal oleh orang-orang Arab pada waktu itu. Hadis
itu juga menunjukkan bahwa pesan Islam akan
mencapai daerah-daerah yang sangat jauh. Umm Salamah
meriwayatkan bahwa Nabi saw. bersabda: Percekcokan
akan terjadi setelah wafatnya seorang khalifah.
Seorang laki-laki dari Madinah akan datang ke Mekah.
Beberapa orang Mekah akan mendatanginya dan membawanya
keluar dari kota Mekah secara paksa, kemudian mereka
mengemukakan sumpah setia di antara sudut Ka‘bah dan
Maqam Ibrahim. Sejumlah tentara kemudian dikirim dari
Syam untuk menghadapi mereka, tetapi tentara tersebut
akan disapu habis di gurun pasir antara Mekah dan
Madinah.

Ketika orang-orang menyaksikan hal itu, abdâl dari
Syam dan orang-orang terbaik di Irak akan
mendatanginya dan menyatakan janji setia kepadanya di
antara sudut Ka‘bah dan Maqam Ibrahim. Kemudian datang
seorang laki-laki Quraysy yang pamannya berasal dari
suku Kalb. Ia mengirimkan pasukan untuk menghadapi
mereka. Mereka (al-Mahdî dan orang-orang beriman) akan
menghancurkan pasukan itu dan mengalahkannya, dan ia
akan membagikan pampasan perang di antara mereka. Ia
akan menegakkan dan melaksanakan sunah Nabi di antara
mereka. Islam akan tersebar ke seluruh dunia. Ia akan
hidup selama tujuh tahun bersama mereka. Kemudian ia
meninggal dan orang-orang Islam akan menyalatinya.”

Abû Sa‘îd al-Khudrî meriwayatkan bahwa Nabi saw.
bersabda: Pada akhir zaman akan muncul al-Mahdî. Allah
akan memberinya kekuatan atas langit dan hujan, dan
bumi akan mengeluarkan tumbuhannya. Ia akan
menyebarkan kekayaan sebanyak-banyaknya, binatang
ternak akan berkembang biak dengan pesat, dan umat
Islam akan bertambah banyak dan mulia. Ia akan hidup
selama tujuh atau delapan tahun …”

Pada saat itu, Allah akan membuka pintu langit,
mengubah gurun pasir menjadi laksana surga bagi
al-Mahdî dengan cara memperbanyak curah hujan. Dalam
hadis lain, Abû Hurayrah ra meriwayatkan bahwa Nabi
salallahu alayhi wasalam bersabda: Kiamat tidak akan
tiba hingga kekayaan sangat berlimpah di tengah-tengah
kalian, dan terus mengalir hingga seseorang yang
hendak mengeluarkan zakatnya kepada orang yang
membutuhkan tidak akan menemukan orang yang mau
menerimanya; dan hingga daratan Arab dipenuhi dengan
luapan sungai untuk kedua kalinya. Dengan kedatangan
Sayyidina al-Mahdî, Allah akan memberikan curahan
rahmat-Nya, baik berupa curah hujan yang tinggi atau
siraman rohani yang berlimpah.

Lalu, bumi akan mengeluarkan kemampuan maksimalnya
dalam menghasilkan tetumbuhan. Beberapa hadis
menjelaskan bahwa bumi akan menghasilkan semangka yang
sangat kokoh sehingga ia tak lagi berbuah di atas
tanah, tetapi menggantung di batang pohon. Imam
Al-Mahdî akan menyebarkan uang dalam jumlah yang
besar, dan hewan ternak akan berkembang biak dengan
pesat.

Saat-saat itu akan menjadi zaman keemasan, zaman
terbaik umat Islam. Ia akan hidup selama tujuh atau
delapan tahun, dan ketika ia meninggal dunia, Nabi
‘Îsâ alayhi salam akan menjadi imam untuk menyalati
jenazahnya. Ibn Katsîr berkata, “Saya pikir kemunculan
al-Mahdî akan terjadi sebelum ‘Îsâ ibn Maryam turun ke
bumi seperti yang ditunjukkan dalam hadis berikut.”
Nabi saw. berkata: Apa yang hendak kalian lakukan jika
‘Îsâ ibn Maryam datang dan al-Mahdî berada di
tengah-tengah kalian (sedang memimpin salat)?

Jumat, 22 Maret 2013



DIALOG RASULULLAH DENGAN IBLIS
Diriwayatkan oleh Muadz bin Jabal, dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Muhammad saw pernah berdialog dengan iblis. Rasulullah mengajukan pertanyaan-pertanyaan terkait dengan kehidupan kita sehari-hari.
Berikut petikannya:
Ketika kami sedang bersama Rasulullah SAW di kediaman seorang sahabat Anshar, tiba-tiba terdengar panggilan seseorang dari luar rumah: “Wahai penghuni rumah, bolehkah aku masuk? Sebab kalian akan membutuhkanku.”
Rasulullah bersabda: “Tahukah kalian siapa yang memanggil?”
Kami menjawab: “Allah dan RasulNya yang lebih tahu.”
Beliau melanjutkan, “Itu Iblis, laknat Allah bersamanya.”
Umar bin Khattab berkata: “Izinkan aku membunuhnya wahai Rasulullah”.
Nabi menahannya: “Sabar wahai Umar, bukankah kamu tahu bahwa Allah memberinya kesempatan hingga hari kiamat? Lebih baik bukakan pintu untuknya, sebab dia telah diperintahkan oleh Allah untuk ini, pahamilah apa yang hendak ia katakan dan dengarkan dengan baik.”
Ibnu Abbas RA berkata: pintu lalu dibuka, ternyata dia seperti seorang kakek yang cacat satu matanya. Di janggutnya terdapat 7 helai rambut seperti rambut kuda, taringnya terlihat seperti taring babi, bibirnya seperti bibir sapi.
Iblis berkata: “Salam untukmu Muhammad. Salam untukmu para hadirin…”
Rasulullah SAW lalu menjawab: “Salam hanya milik Allah SWT, sebagai mahluk terlaknat, apa keperluanmu?”
Iblis menjawab: “Wahai Muhammad, aku datang ke sini bukan atas kemauanku, namun karena terpaksa.”
“Siapa yang memaksamu?”
Seorang malaikat dari utusan Allah telah mendatangiku dan berkata:
“Allah SWT memerintahkanmu untuk mendatangi Muhammad sambil menundukkan diri, beritahu Muhammad tentang caramu dalam menggoda manusia. Jawablah dengan jujur semua pertanyaannya. Demi kebesaran Allah, andai kau berdusta satu kali saja, maka Allah akan jadikan dirimu debu yang ditiup angin.”

“Oleh karena itu aku sekarang mendatangimu. Tanyalah apa yang hendak kau tanyakan. Jika aku berdusta, aku akan dicaci oleh setiap musuhku. Tidak ada sesuatu pun yang paling besar menimpaku daripada cacian musuh.”

>>Orang Yang Dibenci Iblis
Rasulullah SAW lalu bertanya kepada Iblis: “Kalau kau benar jujur, siapakah manusia yang paling kau benci?”
Iblis segera menjawab: “Kamu, kamu dan orang sepertimu adalah mahkluk Allah yang paling aku benci.”
“Siapa selanjutnya?”
“Pemuda yang bertaqwa yang memberikan dirinya mengabdi kepada Allah SWT.”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang Aliim dan wara’ (Loyal)”
“Lalu siapa lagi?”
“Orang yang selalu bersuci.”
“Siapa lagi?”
“Seorang fakir yang sabar dan tak pernah mengeluhkan kesulitannnya kepda orang lain.”
“Apa tanda kesabarannya?”
“Wahai Muhammad, jika ia tidak mengeluhkan kesulitannya kepada orang lain selama 3 hari, Allah akan memberi pahala orang -orang yang sabar.”
” Selanjutnya apa?”
“Orang kaya yang bersyukur.”
“Apa tanda kesyukurannya?”
“Ia mengambil kekayaannya dari tempatnya, dan mengeluarkannya juga dari tempatnya.”
“Orang seperti apa Abu Bakar menurutmu?”
“Ia tidak pernah menurutiku di masa jahiliyah, apalagi dalam Islam.”
“Umar bin Khattab?”
“Demi Allah setiap berjumpa dengannya aku pasti kabur.”
“Usman bin Affan?”
“Aku malu kepada orang yang malaikat pun malu kepadanya.”
“Ali bin Abi Thalib?”
“Aku berharap darinya agar kepalaku selamat, dan berharap ia melepaskanku dan aku melepaskannya. tetapi ia tak akan mau melakukan itu.” (Ali bin Abi Thalib selalu berdzikir terhadap Allah SWT)

>>Amalan Yang Dapat Menyakiti Iblis
“Apa yang kau rasakan jika melihat seseorang dari umatku yang hendak shalat?”
“Aku merasa panas dingin dan gemetar.”
“Kenapa?”
“Sebab, setiap seorang hamba bersujud 1x kepada Allah, Allah mengangkatnya 1 derajat.”
“Jika seorang umatku berpuasa?”
“Tubuhku terasa terikat hingga ia berbuka.”
“Jika ia berhaji?”
“Aku seperti orang gila.”
“Jika ia membaca Al-Quran?”
“Aku merasa meleleh laksana timah diatas api.”
“Jika ia bersedekah?”
“Itu sama saja orang tersebut membelah tubuhku dengan gergaji.”
“Mengapa bisa begitu?”
“Sebab dalam sedekah ada 4 keuntungan baginya. Yaitu keberkahan dalam hartanya, hidupnya disukai, sedekah itu kelak akan menjadi hijab antara dirinya dengan api neraka dan segala macam musibah akan terhalau dari dirinya.”
“Apa yang dapat mematahkan pinggangmu?”
“Suara kuda perang di jalan Allah.”
“Apa yang dapat melelehkan tubuhmu?”
“Taubat orang yang bertaubat.”
“Apa yang dapat membakar hatimu?”
“Istighfar di waktu siang dan malam.”
“Apa yang dapat mencoreng wajahmu?”
“Sedekah yang diam – diam.”
“Apa yang dapat menusuk matamu?”
“Shalat fajar.”
“Apa yang dapat memukul kepalamu?”
“Shalat berjamaah.”
“Apa yang paling mengganggumu?”
“Majelis para ulama.”
“Bagaimana cara makanmu?”
“Dengan tangan kiri dan jariku.”
“Dimanakah kau menaungi anak – anakmu di musim panas?”
“Di bawah kuku manusia.”

>>Manusia Yang Menjadi Teman Iblis
Nabi lalu bertanya : “Siapa temanmu wahai Iblis?”
“Pemakan riba.”
“Siapa sahabatmu?”
“Pezina.”
“Siapa teman tidurmu?”
“Pemabuk.”
“Siapa tamumu?”
“Pencuri.”
“Siapa utusanmu?”
“Tukang sihir.”
“Apa yang membuatmu gembira?”
“Bersumpah dengan cerai.”
“Siapa kekasihmu?”
“Orang yang meninggalkan shalat Jum’at”
“Siapa manusia yang paling membahagiakanmu?”
“Orang yang meninggalkan shalatnya dengan sengaja.”

>>Iblis Tidak Berdaya Di hadapan Orang Yang Ikhlas
Rasulullah SAW lalu bersabda : “Segala puji bagi Allah yang telah membahagiakan umatku dan menyengsarakanmu.”
Iblis segera menimpali:
“Tidak,tidak. . tak akan ada kebahagiaan selama aku hidup hingga hari akhir. Bagaimana kau bisa berbahagia dengan umatmu, sementara aku bisa masuk ke dalam aliran darah mereka dan mereka tak bisa melihatku. Demi yang menciptakan diriku dan memberikanku kesempatan hingga hari akhir, aku akan menyesatkan mereka semua. Baik yang bodoh, atau yang pintar, yang bisa membaca dan tidak bisa membaca, yang durjana dan yang shaleh, kecuali hamba Allah yang ikhlas.”
“Siapa orang yang ikhlas menurutmu?”
“Tidakkah kau tahu wahai Muhammad, bahwa barang siapa yang menyukai emas dan perak, ia bukan orang yang ikhlas. “
“Jika kau lihat seseorang yang tidak menyukai dinar dan dirham, tidak suka pujian dan sanjungan, aku bisa pastikan bahwa ia orang yang ikhlas, maka aku meninggalkannya. “
“Selama seorang hamba masih menyukai harta dan sanjungan dan hatinya selalu terikat dengan kesenangan dunia, ia sangat patuh padaku.”




>>Iblis Dibantu oleh 70.000 Anak-Anaknya
“Tahukah kamu Muhammad, bahwa aku mempunyai 70.000 anak. Dan setiap anak memiliki 70.000 syaithan.
Sebagian ada yang aku tugaskan untuk mengganggu ulama. Sebagian untuk mengganggu anak – anak muda, sebagian untuk mengganggu orang -orang tua, sebagian untuk mengganggu wanta – wanita tua, sebagian anak -anakku juga aku tugaskan kepada para Zahid.
Aku punya anak yang suka mengencingi telinga manusia sehingga ia tidur pada shalat berjamaah,  tanpanya manusia tidak akan mengantuk pada waktu shalat berjamaah.
Aku punya anak yang suka menaburkan sesuatu di mata orang yang sedang mendengarkan ceramah ulama hingga mereka tertidur dan pahalanya terhapus.
Aku punya anak yang senang berada di lidah manusia, jika seseorang melakukan kebajikan lalu ia beberkan kepada manusia, maka 99% pahalanya akan terhapus.
Pada setiap seorang wanita yang berjalan, anakku dan syaithan duduk di pinggul dan pahanya, lalu menghiasinya agar setiap orang memandanginya.”
Syaithan juga berkata, “keluarkan tanganmu”, lalu ia mengeluarkan tangannya lalu syaithan pun menghiasi kukunya.
“Mereka, anak – anakku selalu meyusup dan berubah dari satu kondisi ke kondisi lainnya, dari satu pintu ke pintu yang lainnya untuk menggoda manusia hingga mereka terhempas dari keikhlasan mereka.
Akhirnya mereka menyembah Allah tanpa ikhlas, namun mereka tidak merasa.
Tahukah kamu, Muhammad? bahwa ada rahib yang telah beribadat kepada Allah selama 70 tahun. Setiap orang sakit yang didoakan olehnya, sembuh seketika. Aku terus menggodanya hingga ia berzina, membunuh dan kufur.”

>>Cara Iblis Menggoda
“Tahukah kau Muhammad, dusta berasal dari diriku?
Akulah mahluk pertama yang berdusta.
Pendusta adalah sahabatku. barangsiapa bersumpah dengan berdusta, ia kekasihku.
Tahukah kau Muhammad?
Aku bersumpah kepada Adam dan Hawa dengan nama Allah bahwa aku benar – benar menasihatinya.
Sumpah dusta adalah kegemaranku.

Ghibah (gossip) dan Namimah (Adu domba) kesenanganku.
Kesaksian palsu kegembiraanku.
Orang yang bersumpah untuk menceraikan istrinya ia berada di pinggir dosa walau hanya sekali dan walaupun ia benar. Sebab barang siapa membiasakan dengan kata – kata cerai, isterinya menjadi haram baginya. Kemudian ia akan beranak cucu hingga hari kiamat. jadi semua anak – anak zina dan ia masuk neraka hanya karena satu kalimat, CERAI.
Wahai Muhammad, umatmu ada yang suka mengulur ulur shalat. Setiap ia hendak berdiri untuk shalat, aku bisikan padanya waktu masih lama, kamu masih sibuk, lalu ia menundanya hingga ia melaksanakan shalat di luar waktu, maka shalat itu dipukulkannya kemukanya.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku biarkan ia shalat. Namun aku bisikkan ke telinganya ‘lihat kiri dan kananmu’, iapun menoleh. pada saat itu aku usap dengan tanganku dan kucium keningnya serta aku katakan ’shalatmu tidak sah’
Bukankah kamu tahu Muhammad, orang yang banyak menoleh dalam shalatnya akan dipukul.
Jika ia shalat sendirian, aku suruh dia untuk bergegas. ia pun shalat seperti ayam yang mematuk beras.
Jika ia berhasil mengalahkanku dan ia shalat berjamaah, aku ikat lehernya dengan tali, hingga ia mengangkat kepalanya sebelum imam, atau meletakkannya sebelum imam.
Kamu tahu bahwa melakukan itu batal shalatnya dan wajahnya akan dirubah menjadi wajah keledai.
Jika ia berhasil mengalahkanku, aku tiup hidungnya hingga ia menguap dalam shalat. Jika ia tidak menutup mulutnya ketika mnguap, syaithan akan masuk ke dalam dirinya, dan membuatnya menjadi bertambah serakah dan gila dunia.
Dan ia pun semakin taat padaku.
Kebahagiaan apa untukmu, sedang aku memerintahkan orang miskin agar meninggalkan shalat. Aku katakan padanya, “kamu tidak wajib shalat, shalat hanya wajib untuk orang yang berkecukupan dan sehat, orang sakit dan miskin tidak, jika kehidupanmu telah berubah baru kau shalat.’
Ia pun mati dalam kekafiran. Jika ia mati sambil meninggalkan shalat maka Allah akan menemuinya dalam kemurkaan.
Wahai Muhammad, jika aku berdusta Allah akan menjadikanku debu.
Wahai Muhammad, apakah kau akan bergembira dengan umatmu padahal aku mengeluarkan seperenam mereka dari islam?”
>>10 Hal Permintaan Iblis kepada Allah SWT
“Berapa hal yang kau pinta dari Tuhanmu?”
“10 macam”
“Apa saja?”
“Aku minta agar Allah membiarkanku berbagi dalam harta dan anak manusia, Allah mengizinkan.”
Allah berfirman,
“Berbagilah dengan manusia dalam harta dan anak. dan janjikanlah mereka, tidaklah janji setan kecuali tipuan.” (QS Al-Isra :64)
“Harta yang tidak dizakatkan, aku makan darinya. Aku juga makan dari makanan haram dan yang bercampur dengan riba, aku juga makan dari makanan yang tidak dibacakan nama Allah.
Aku minta agar Allah membiarkanku ikut bersama dengan orang yang berhubungan dengan istrinya tanpa berlindung dengan Allah, maka setan ikut bersamanya dan anak yang dilahirkan akan sangat patuh kepada syaithan.
Aku minta agar bisa ikut bersama dengan orang yang menaiki kendaraan bukan untuk tujuan yang halal.
Aku minta agar Allah menjadikan kamar mandi sebagai rumahku.
Aku minta agar Allah menjadikan pasar sebagai masjidku.
Aku minta agar Allah menjadikan syair sebagai Quranku.
Aku minta agar Allah menjadikan pemabuk sebagai teman tidurku.
Aku minta agar Allah memberikanku saudara, maka Ia jadikan orang yang membelanjakan hartanya untuk maksiat sebagai saudaraku.”
Allah berfirman,
“Orang -orang boros adalah saudara – saudara syaithan. ” (QS Al-Isra : 27).
“Wahai Muhammad, aku minta agar Allah membuatku bisa melihat manusia sementara mereka tidak bisa melihatku.
Dan aku minta agar Allah memberiku kemampuan untuk mengalir dalam aliran darah manusia.
Allah menjawab, “silahkan”, dan aku bangga dengan hal itu hingga hari kiamat.
Sebagian besar manusia bersamaku di hari kiamat.”
Iblis berkata : “Wahai muhammad, aku tak bisa menyesatkan orang sedikitpun, aku hanya bisa membisikan dan menggoda.
Jika aku bisa menyesatkan, tak akan tersisa seorangpun…!!!
Sebagaimana dirimu, kamu tidak bisa memberi hidayah sedikitpun, engkau hanya rasul yang menyampaikan amanah.
Jika kau bisa memberi hidayah, tak akan ada seorang kafir pun di muka bumi ini. Kau hanya bisa menjadi penyebab untuk orang yang telah ditentukan sengsara.
Orang yang bahagia adalah orang yang telah ditulis bahagia sejak di perut ibunya. Dan orang yang sengsara adalah orang yang telah ditulis sengsara semenjak dalam kandungan ibunya.”
Rasulullah SAW lalu membaca ayat :
“Mereka akan terus berselisih kecuali orang yang dirahmati oleh Allah SWT” (QS Hud :118 – 119)
juga membaca,
“Sesungguhnya ketentuan Allah pasti berlaku” (QS Al-Ahzab : 38)
Iblis lalu berkata:
“Wahai Muhammad Rasulullah, takdir telah ditentukan dan pena takdir telah kering. Maha Suci Allah yang menjadikanmu pemimpin para Nabi dan Rasul, pemimpin penduduk surga, dan yang telah menjadikan aku pemimpin mahluk mahluk celaka dan pemimpin penduduk neraka, aku si celaka yang terusir, ini akhir yang ingin aku sampaikan kepadamu. dan aku tak berbohong.”
(dari Muadz bin Jabal dari Ibn Abbas)